WASPADA!!!! PENYAKIT MENINGITIS

Meningitis adalah penyakit yang terjadi karena ada peradangan atau inflamasi pada selaput otak yang bernama meningen. Selaput ini merupakan lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Kondisi ini seringkali sulit untuk dikenali karena gejala yang muncul pada awal penyakit terjadinya cenderung menyerupai flu, demam, atau sakit kepala. Umumnya, penyebab utama meningitis adalah virus, jamur, dan bakteri. Namun, ada pula penyebab lainnya, seperti reaksi imunologi, penyakit sistematik, hingga lupus. Kondisi yang menyebabkan system imun melemah juga menjadi penyebab terjadinya penyakit ini. Meningitis merupakan keadaan kegawatdaruratan medis yang harus mendapat priritas pengobatan. Hal ini dikarenakan kasus ringan pada meningitis bahwa dapat mengakibatkan kecacatan permanen seperti hilangnya pendengaran. Sementara pada kasus berat, dapat menyebabkan kematian. Pada kondisi normal, otak dan sumsum tulang belakang manusia dibalut oleh lapisan tipis seperti layaknya lapisan tipis seperti layaknya lapisan pada telur. Lapisan pembungkus otak dan sumsum tulan ini secara medis dinamakan sebagai meningen. Peradangan pada selaput pembungkus otak dan sumsum tulang tersebut menibulkan masalah yang disebut meningitis. Penyebab Meningitis Penyebab meningitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur. <ul> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Infeksi Bakteri</li> </ul> Bakteris bisa masuk dari aliran darah menuju selaput meninges, bisa pula langsung menginfeksi selaput meninges. Masuknya infeksi bisa berasal dari bakteri yang menginfeksi telinga, penyebaran kuman melalui celah patah tulang, maupun setelah tindakan operasi (jarang sekali). Infek si bakteri dapat diminimalkan dengan pemberian vaksin <ul> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Infeksi Virus.</li> </ul> Infeksi jenis ini biasanya memiliki gejala ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya. <ul> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Infeksi Jamur</li> </ul> Jenis meningitis ini jarang terjadu dan muncul perlahan. Gejalanya mirip dengan infeksi bakteri. Meningitis jamur tidak menular antar manusia, dan biasanya terjadi pada orang dengan system imum lemah seperti penderita AIDS. Bisa menyebabkan kematian jika terlambat ditangani. Meningitis juga bisa muncul pada kondisi tanpa infeksi, seperti reaksi kimia, alergi obat, pada beberapa jenis kanker dan penyakit peradangan. Berikut ini beberapa fackor yang dapat meningkatkan risiko penyakit menigitis: <ul> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Tidak mendapatkan vaksin meningitis</li> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Hidup di lingkungan yang padat</li> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Kehamilan</li> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 10pt 36pt; margin-right:0cm">System imun tubuh lemah</li> </ul> Gejala Meningitis Pada bayi dan anak baru lahir, meningitis ditandai dengan : <ul> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Demam tinggi</li> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Menangis terus-menerus</li> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Selalu mengantuk atau sering rewel</li> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Malas makan, tidak mau bergerak</li> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Benjolan di kepala bagian atas anak</li> </ul> Sedangkan meningitis pada anak berusia lebih dari 2 tahun ditandai dengan : <ul> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Demam tiunggi mendadak</li> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Kaku leher</li> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Sakit kepala berat disertai mual atau muntah</li> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Tampak bingung, sulit berjalan</li> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Sensitif terkena cahaya</li> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Tidak nafsu makan</li> <li style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Ruam kemerahan di kulit</li> </ul> Segera pergi ke dokter jika anda mengalami gejala meningitis, seperti demam, sakit kepala, kebingungan, muntah-muntah, dan kaku di leher. Pada kasus penyakit meningitis berat, penderita menigitis perlu dipantau ketat dan diberikan pengobatan yang intensif di Rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk megatasi infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, serta memaksimalkan kondisi penderita untuk proses penyembuhan. Jenis Meningitis Ada lima jenis penyakit radang selaputt otak atau meningitis yang dapat diderita seseorang berdasarkan penyebabnya: <ol> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Meningitis Bakteri</li> </ol> Jenis meningitis ini umumnya berkembang saat bakteri memasuki sirkulasi darah dan berpindah ke jaringan otak atau sumsum tulang belakang. Jenis bakteri yang dapat menyebabkan meningitis di antaranya Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumonia, dan Neisseria meningitis. Bakteri tersebut dapat menular ke orang lain di sekitarnya melalui batuk, bersin, dana tau kontak fisik lain yang memungkinkan perpindahan air liur. Beberapa jenis meningitis bakteri yang dapat disebabkan akibat konsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala meningitis bakteri meliputi sakit kepala, demam, kaku tengkuk, ruam, mula kadang muntah, sensitif terhadap cahaya, kadang disertai kebingungan yang mulai muncul 3-7 hari setelah terpapar bakteri. <ol start="2"> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 10pt 36pt; margin-right:0cm">Meningitis Virus</li> </ol> Gejala pada meningitis virus terlihat lebih umum daripada meningitis bakteri. Umumnya, meningitis virus bersifat self limiting disease, artinya gejala pada meningitis jenis ini dapat membaik dengan sendirinya tanpa terapi khusus. Namun, pada beberapa kasus, meningitis virus dapat berakibat fatal. Fasilitas kasusu pada meningitis virus tergantung dari jenis yang menginfeksi, usia penderita, serta ketahanan tubuh penderita. <ol start="3"> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Meningitis Parasit</li> </ol> Meningitis parasite merupakan salah satu jenis meningitis yang jarang terjadi, namun dapat mengancam jiwa karena infeksi dapat berkembang dengan cepat dan berakibat fatal. Jenis meningitis ini disebabkan oleh parsit yang ditemukan di tanah, tinja, serta pada beberapa hewan dan makanan, seperti siput, ikan mentah, ungags, atau produk tertentu. <ol start="4"> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Meningitis Jamur</li> </ol> Meningitis jenis ini disebabkan oleh jamur yang menginfeksi tubuh dan kemudian menyebar melalui sirkulasi darah menuju ke jaringan otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis jamur sering ditemukan pada individu dengan system kekebalan tubuh yang rendah, baik akibat infeksi virus HIV tahap lanjut maupun akibat kondisi lainnya, ssperti keganasan atau penerima organ donor. <ol start="5"> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Meningitis Non-Infeksi</li> </ol> Meningitis jenis ini umumnya terjadi bukan akibat infeksi bakteri, jamur ataupun virus, namun akibat kondisi medis lainnya, seperti cedera kepala, operasi otak, lupus, kanker, maupu akibat penggunaan obat tertentu. Yang istemewa dari meningitis non-infeksi adalah sifatnya yang tidak menular dari manusia ke manusia. Faktor Risiko Virus dan bakteri penyebab meningitis dapat sangat menular, melalui kontak langsung, seperti melalui batuk atau bersin (air liur atau lender saluran pernapasan). Berikut ini adalah beberapa factor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami meningitis : <ul> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Tidak mendapatkan jenis imunisasi tertentu (misalnya vaksinasi Hib, MMR, Pneumokokus, dan Meningokokus).</li> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Anak uisa dibawah lima tahun.</li> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Individu yang memiliki daya tahan tubuh (imunitas) rendah.</li> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Ibu hamil</li> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 0.0001pt 36pt; margin-right:0cm">Tinggal di tempat berlingkup komunitas seperti asrama (Bersama-sama dalam jumlah banyak).</li> <li style="margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; margin:0cm 0cm 10pt 36pt; margin-right:0cm">Bepergian ke daerah rawan meningitis.</li> </ul> Pemeriksaan dan Pengobatan Meningitis Pengobatan meningitis sangat bergantung dari jenis meningitis yang terjadi. Untuk memastikan diagnosis terhadap penderita, umumnya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seprti tes darah, tes pencitraan otak atau menilai adanya proses peradangan di selaput pembungkus otak dana tau sumsum tulang), serta dilakukan fungsi lumbar. Prosedur fungsi lumbar adalah pemeriksaan untuk mengambil sampel cairan otak yang dilakukan dengan cara memasukkan jarum sama seperti saat akan diambil sampel darah, hanya saja prosedur ini dilakukan pada bagian punggung bagian bawah. Hasil yang diperoleh dari prosedur fungsi lumbar akan membantu menentukan penyebab dari meningitis dan akan membantu mengarahkan pemilihan obat yang akan digunakan. Pencegahan Penyakit Meningitis Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit meningitis adalah memberikan imunisasi pada bayi agar kekebalan tubuh dapat berbentuk. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan mengurangi kontak langsung dengan pengidap dan mengurangi tingkat kepadatan di lingkungan tempat tinggal; barak, sekolah, tenda, dan kapal. Selain itu, penerapan gaya hidup sehat harus dilakukan, seperti rajin cuci tangan untuk membantu menghambat penyebaran virus, jamur, dan juga bakteri yang menyebabkan meningitis. Tidak berbagi makanan dan minuman kepada orang lain juga salah satu yang dilarang. Selain itu, pemakaian barang yang bersifat personal, misalnya bertukar sisir, alat makan, contohnya sendok, sikat gigi, juga seharusnya tidak dilakukan. Jagalah kesehatan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan olahraga teratur dan memakan makanan bergizi seimbang disertai buah-buahan, sayuran, dan gandum utuh. Jika Anda sedang hamil, perhatikan makanan yang akan dikonsumsi. Masak makanan dan daging sampai matang agar tidak terinfeksi kuman. Kapan Harus ke Dokter??? Jangan sepelekan gejala dari penyakit radang selaput otak. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih mendalam. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Dikutip dari kumpulan artikel kesehatan tentang meningitis (Sumber PS)